1. Standar
3 : Identifikasi ibu hamil
Melakukan kunjungan rumah dan
berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi
untuk pemeriksaan dini dan teratur.
2. Standar
4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal care sedikitnya 4 kali
pelayanan kehamilan:
a. Satu
kali pada TM I (usia kehamilan 0 – 13 minggu).
b. Satu
kali pada TM II (usia kehamilan 14 – 27 minggu).
c. Dua
kali pada TM III (usia kehamilan 28 – 40 minggu).
Pemeriksaan
meliputi:
Anamnesis
dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan risiko tinggi, imunisasi, nasihat
dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat untuk
merujuk.
3. Standar
5 : Palpasi abdominal.
4. Standar
6 : Pengelolaan anemia pada kehamilan.
5. Standar
7 : Pengelolaan dini hipertensi pada
kehamilan.
6. Standar
8 : Persiapan persalinan:
Memberi saran pada ibu hamil, suami, dan
keluarga untuk memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan
transportasi, serta biaya. Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah (Jannah,
2012).
1.
Timbang berat badan setiap kunjungan
(penambahan BB < 1 kg perbulan berarti ada gangguan pertumbuhan janin).
2.
Pengukuran LILA saat kontak pertama.
3.
Pengukuran tekanan darah setiap
kunjungan.
4.
Mengukur tinggi fundus uteri setiap
kunjungan setelah kehamilan 24 minggu.
5.
Menghitung DJJ setiap kali kunjungan
mulai dari akhir trimester I (n=120–160/ menit).
6.
Menentukan presentasi janin setiap kali
kunjungan mulai akhir trimester II.
7.
Memberikan imunisasi TT (sesuai status
TT ibu), skrining status TT pada kontak I.
8.
Pemberian tablet Fe, minimal 90 tablet,
diberikan sejak kontak pertama.
9.
Pemeriksaan laboratorium (rutin dan
khusus).
10. Tatalaksana/
penanganan kasus. Setiap kelainan yang ditemukan ditangani sesuai standar
kewenangan nakes.
11. KIE
efektif, meliputi:
a. Kesehatan
ibu.
b. PHBS.
c. Peran
suami/ keluarga dalam kehamilan dan P4K.
d. Tanda
bahaya kehamilan, persalinan dan nifas, serta kesiapan menghadapi komplikasi.
e. Asupan
gizi simbang.
f. Gejala
penyakit menular dan tidak menular.
g. Penawaran
untuk konseling dan testing HIV didaerah risiko tinggi.
h. IMD
dan pemberian ASI eksklusif.
i. KB
pasca persalinan.
j. Imunisasi
k. Brain booster.
Pada unit pelayanan yang memiliki
fasilitas lebih lengkap, dapat dilakukan pelayanan antenatal care dengan standar 14 T, yaitu meliputi :
1.
Penimbangan berat Badan.
Timbang berat badan setiap kali kunjungan. Kenaikan
berat badan normal pada waktu hamil ialah sebesar pada trimester I 0,5 Kg
perbulan dan trimester II - III 0,5 Kg perminggu. Dengan kenaikan berat badan
rata-rata sebesar 6 - 12 kg selama kehamilan, maksimal mengalami kenaikan berat
badan sebesar 12 Kg dan minimal sebesar 6 - 7 Kg. Perhatikan besar kenaikan
berat badan ibu, jangan sampai ibu mengalami penurunan berat badan atau jangan
sampai ibu mengalami obesitas.
2.
Ukur Tekanan Darah.
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila
melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsia maupun eklampsia.
3.
Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU):
Perhatikan ukuran TFU ibu apakah sesuai dengan umur
kehamilan dimana:
a. Usia
kehamilan 12 minggu : 3 jari diatas
simfisis.
b. Usia
kehamilan 16 minggu : Pertengahan pusat
– simfisis.
c. Usia
kehamilan 20 minggu : 3 jari di bawah
pusat.
d. Usia
kehamilan 24 minggu : Setinggi pusat.
e. Usia
kehamilan 28 minggu : 3 jari di atas
pusat.
f. Usia
kehamilan 32 minggu : Pertengahan pusat-prosesus
xiphoideus (Px).
g. Usia
kehamilan 36 minggu : 3 jari di bawah
prosesus xiphoideus (Px).
h. Usia
kehamilan 40 minggu : Pertengahan pusat-
prosesus xiphoideus (Px).
4.
Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama
kehamilan.
5.
Pemberian imunisasi TT.
Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya T0 maka
hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan
bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu hamil
dengan status T1 diharapkan mendapatkan suntikan TT2 dan bila memungkinkan juga
diberikan TT3 dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu / 1 bulan). Bagi bumil
dengan status T2 maka bisa diberikan 1 kali suntikan bila interval suntikan
sebelumnya 6 bulan. Bila statusnya T3 maka suntikan selama hamil cukup sekali
dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status
T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir telah lebih
dari satu tahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu disuntik TT
lagi karena mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).
6.
Pemeriksaan Hb.
Hb pada ibu hamil tidak boleh kurang dari 11 gr%
karena ditakutkan ibu akan mengalami Anemia.
7.
Pemeriksaan Venereal
Desease Research Laboratory (VDRL).
8.
Perawatan payudara, pijat tekan payudara.
9.
Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam ibu hamil.
10.
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
11.
Pemeriksaan protein urine atas indikasi.
12.
Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi.
13.
Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis
gondok
14.
Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis
malaria.
Apabila suatu daerah tidak bisa
melaksanakan 11 T atau pun 14 T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar minimal
pelayanan ANC yaitu 7 T :
1.
Timbang Berat Badan.
2.
Pengukuran Tekanan Darah.
3.
Pengukuran TFU.
4.
Imunisasi TT.
5.
Pemberian 90 Tablet Fe.
6.
Tes laboratorium.
7.
Temu Wicara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar